Sunday, July 26, 2009

Curug Cimahi

Curug Cimahi Mencari lokasi wisata alam yang indah, seru, tapi mudah dijangkau dari Kota Bandung? Tidak ada salahnya Anda mengunjungi Curug Cimahi. Selain pemandangan alam berupa air terjun alami setinggi 85 meter- salah satu yang tertinggi di Bandung dan sekitarnya, obyek wisata ini menawarkan pesona flora dan fauna yang indah.

Memasuki gerbang Curug Cimahi yang sempit, pemandangan berupa ngarai yang luas dan tinggi bakal langsung menyita perhatian kita. Dari kejauhan, di sela-sela semak dan pepohonan cemara yang menjulang, Curug Cimahi berdiri angkuh membelah ngarai. Suara deru air sungai yang jatuh dari ketinggian terdengar sayup-sayup seolah menggoda pengunjung untuk mendekat.

Namun, jangan pernah menganggap sepele untuk bisa meraih dasar curug ini. Di depan mata, terbentang 600 meter jalan setapak dengan 506 anak tangga ke bawah. Butuh waktu setidaknya 15-20 menit waktu normal untuk menempuh ke dasar air terjun. Jalan menyusuri ngarai di Desa Kertawangi, Cisarua, Bandung Barat ini cukup curam dan juga berkelok-kelok.

Untungnya, jalan setapak ini seluruhnya dalam kondisi baik. Terbuat dari batu-batu kali yang tidak akan becek kala musim hujan tiba seperti saat sekarang ini. Namun, saat gerimis, Anda harus hati-hati melangkah. Bisa-bisa terpeleset dan terkilir. Parahnya, bisa terperosok ke jurang. Jalan setapak yang lebarnya 1,2 2,5 meter ini betul-betul ada di pinggir jurang dan kadang hanya diberi batas pegangan kayu yang tentu tidak kuat buat menopang badan.

Di sepanjang perjalanan, jika beruntung, Anda akan menemui pribumi setempat yaitu monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis ). Kawasan wisata ini merupakan salah satu tempat habitat satwa jenaka ini. Populasinya kini diperkirakan 100 ekor. Kera-kera liar ini biasa bersarang di pepohonan tinggi dan berdaun lebat. Sesekali mereka muncul di jalan setapak untuk memungut remah-remah makanan yang dijatuhi pengunjung.

Jika Anda termasuk penggemar burung-burung liar, tempat ini dapat memuaskan. Di ketinggian 600 meter dari dasar curug, persis di sebelah kanan aliran air terjun, Anda bisa menyaksikan burung-burung dari berbagai jenis, mayoritas jalak dan ciung batu kecil (Myophonus glaucinus) bersarang di bebatuan terjal. Jumlahnya yang hanya puluhan ini hanya bisa diamati jika Anda membawa teropong.

Dituntut stamina kuat untuk bisa melewati jalan setapak yang curam ini. Apalagi, jika pulang dan harus menapakinya kembali. Diusahakan Anda membawa bekal atau pun baju ganti yang cukup selama perjalanan. Tempat ini kerap dijadikan area jogging track penduduk setempat maupun dari Bandung dan sekitar Cimahi. "Pemandangannya sangat indah. Rasa capai pun tidak terasa," tutur Nunu Sumarna (52), warga Cimahi yang datang berkunjung ke tempat ini seminggu sekali.

Air cukup
Rasa lelah menuruni tangga pun akan lunas terbayar saat embun hasil percikan air terjun membasuh peluh di wajah. Siapa pun yang tiba di bawah, bakal tidak kuasa untuk menikmati air segar dan dingin dari curug dengan sekedar cuci tangan, membasuh kaki, atau pun mandi. Lepaskan dahaga dan lapar dengan mencoba berbagai camilan, penganan dan makanan yang dijajakan di berbagai warung sederhana yang tersedia di sekitar dasar air terjun ini. Jangan lupa cicipi wajik bakar yang juga menjadi jajanan khas di sini.

Menurut Engkos Kosasih(51), tokoh setempat, jika dilihat dari atas, air terjun ini memiliki dua tingkat. Curug Cimahi ini termasuk yang unik. Sesuai namanya cimahi alias air cukup, debit air terjun ini selalu sama, baik saat musim hujan atau pun kemarau. "Namun, dibandingkan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang. Dahulu, tahun 1970-an, derasnya bisa lima kali lipat dari sekarang," tuturnya.

Debit air yang mengalir ke Kota Cimahi ini dalam tiga dasawarsa terakhir makin berkurang karena eksploitasi air Sungai Cimahi untuk pemukiman serta air PDAM di dua daerah sekaligus, yaitu Kabupaten dan Kota Bandung. Padahal, dahulu, saat percikan air sungai begitu deras dan terhempas hingga berpuluh-puluh meter dari lokasi, biasa tercipta pelangi di daerah ini.
(liburan.info/kompas)

profil cimahi

Pembangunan Pemeintahan Kota Cimahi kini telah banyak mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan. Di era globalisasi bidang Perpustakaan mengalami perkembangan yang cukup pesat baik di instansi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Peranan perpustakaan sebagai pusat informasi bagi kepentingan informasi, pendidikan, ilmu pengetahuan, penelitian, dan rekreasi yang diperintungkan bagi kepentingan masyarakat umum telah mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan suatu kebijakan tentang penyelenggaraan perpustakaan di semua wilayah. Hal tersebut tertuang dalam PP. No. 20 tahun 2000 tentang Otonomi Daerah, bahwa di Kabupaten/Kota dibentuk Perpustakaan Umum Daerah. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 14 tahun 2003 tentang tupoksi unit Badan Perpustakaan Daerah Jawa Barat dimana didalamnya berkewjiban untuk membina, menginformasikan dan menghimbau kepada seluruh Kabupaten/Kota untuk mempunyai Perpustakaan Daerah. Untuk itu, maka Kota Cimahi diupayakan membentuk perpustakaan umum daerah sebagaimana yang telah diatur dalam UU RI No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Kegiatan Pelayanan Perpustakaan dikelola oleh Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengelola Data Elektronik yang dirangkum dalam Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Bahan Pustaka Umum Daerah, khususnya Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengelolaan Data Elektronik, umumnya Pemerintah Kota Cimahi harus mempunyai satu fasilitas layanan perpustakaan tersendiri.

Teknologi Informasi yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu membutuhkan penanganan yang serius dari Pemerintah Kota. Kemajuan Teknologi Informasi harus senantiasa didukung dengan peningkatan prasarana dan jaringan komunikasi. Kebutuhan akan akses data yang cepat dan akurat senantiasa menuntut up-grading dari segala fasilitas yang ada. Sarana dan prasarana yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) maupun jaringan (networking) membutuhkan tanaga SDM (brainware) harus senantiasa mengikuti perkembangan Teknologi Informasi yang terjadi.

Adanya perkembangan Teknologi Informasi inilah yang membutuhkan program dan arahan kebijakan yang tepat dari Pemerintah Kota. Program yang ada harus dapat mengantisipasi laju teknologi, kebutuhan organisasi, masyarakat pengguna jasa informasi serta dapat mendorong laju ekonomi dengan investasi dari terkomunikasikannya potensi daerah.

Dalam bidang kearsipan, Jadwal Retensi Arsip (JRA) merupakan pola dan panduan dari penanganan arsip kota. Urgensi dari JRA ini menyangkut nasib dan pengelolaan arsip kota di masa mendatang. Hal ini menyangkut fungsi arsip sebagai salah satu bahan pertanggung jawaban nasional. Sistem kearsipan yang mantap, menyangkut sarana dan prasarana depo arsip dengan segala fasilitasnya. Segala kebutuhan depo harus dapat terpenuhi. Hal ini juga menyangkut perkembangan teknologi penanganan kearsipan. Hal ini didasarkan semakin maju dan beragamnya alat pengelolaan kearsipan. Dalam hal ini juga menyangkut otomasi/ komputerisasi dan data base kearsipan. Diharapkan dengan pengaplikasian otomasi kearsipan akan memudahkan pencarian, penanganan dan pengelolaan arsip.

Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi masyarakat senantiasa dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Beragamnya kebutuhan informasi masyarakat serta perkembangan informasi itu sendiri menyebabkan perpustakaan harus senantiasa siap mengantisipasi kebutuhan yang ada. Disamping tuntutan pemenuhan kebutuhan informasi, perpustakaan sendiri menghadapi perkembangan teknologi informasi di bidang kepustakawanan. Otomasi dan data base perpustakaan telah menjadi suatu kebutuhan. Hal-hal tersebut pada akhirnya membutuhkan tenaga-tenaga pengelola perpustakaan yang kompeten (dibidangnya), kredibel (dalam memenuhi kebutuhan pengguna), dan up to date (terhadap perkembangan teknologi). Pada akhirnya semua faktor diatas membutuhkan program dan rencana kerja yang tepat dalam perjalanannya.

MAKSUD

  • Tersedianya layanan Perpustakaan Umum Daerah
  • Terlaksanakannya layanan Mobil Unit Perpustakaan Keliling
  • Terfasilitasinya kebutuhan masyarakat akan pengayaan pengetahuan

TUJUAN

  • Menyediakan informasi dan bahan bacaan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.
  • Meningkatkan minat dan budaya baca
  • Meningkatkan wawasan dan pengetahuan

SASARAN

  • Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai bagian integral dari kegiatan pembangunan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
  • Untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat Kota Cimahi.
perpustakaan.cimahikota

Cimahi Menuju Kota ”Cyber”

CIMAHI, (PRLM).- Cimahi terus mengembangkan sarana dan prasarananya hingga memadai sebagai sebuah kota cyber. Tidak hanya itu, Cimahi pun terus mempersiapkan sumber daya manusia yang handal. Salah satunya dengan pemahaman mengenai segala aturan hukum yang bersinggungan dengan dunia cyber.

Sosialisasi informasi dan transaksi elektronik di kota ini sengaja diadakan lebih awal dibanding kabupaten dan kota lainnya karena memang kebutuhan Kota Cimahi yang tengah membangun sebagai pusat cyber, kata Wali Kota Cimahi Itoc Tochija.

Untuk mendukung terwujudnya Cimahi Cyber City (C3), seluruh masyarakat harus dilibatkan. Tidak hanya dalam pembentukan C3, namun juga dalam pelaksanaannya. Untuk itu, masyarakat pun dituntut untuk memahami peraturan yang mengatur masalah yang berkenaan dengan dunia cyber.

Merupakan kewajiban untuk menyosialisasikan UU ini pada masyarakat, selain pemerintahan tentunya. Dengan begitu, seluruh lapisan masyarakat dapat paham mengenai hukumnya dan juga mengerti norma-norma seperti apa yang harus dibangun di setiap individu dalam penerapannya, ujar Itoc.
bandungraya.com